Wujudkan Bali Mandiri Energi, PLN Diminta Segera Bangun PLTMH dan PLTS Di Bendungan Tamblang

Listrik Indonesia | PT PLN (Persero) diminta berkolaborasi dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bendungan Tamblang, Bali. Hal ini diperlukan agar Bali segera mandiri energi.
“Bendungan ini bisa dibangun pembangkit listrik tenaga air dan bisa dipasang solar panel di atasnya. kan ada yang terapung yang memakai tenaga surya, yang ada di bendungan, mungkin kalau Bendungan Tamblang terbangun di atasnya bisa dipakai itu,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih, di Bali.
Anggota komisi VI DPR RI lainnya, Nyoman Parta mengatakan meminta PLN agar memantapkan rencana energi baru-terbarukan yang ramah lingkungan sehingga tidak bergantung kepada energi fosil sesuai dengan Peraturan darrah Bali yang mengatur masalah energi listrik terbarukan.
"Energi ini sangat ramah lingkungan, kita tidak boleh terus menerus bergantung energi fosil pada PLTU Batubara, "tandasnya.
Terlebih, katanya, Bali akan menghadapi ancaman krisis energi mulai tahun 2021. Parta memperkirakan cadangan lisrik di Bali hanya sebesar 28 persen pada tahun 2021, bahkan ia menyebutkan akan terus mengalami penurunan hingga 2023. “Pada 2023, cadangan listrik Bali hanya tinggal 13 persen,” ungkap Politisi PDIP ini.
Di tempat yang sama, Direktur PT PP, Novel Arsyad mengatakan target penyelesaian pembangunan bendungan diharapkan pada tahun 2020. Sehingga, bendungan ini dapat digunakan untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) sebesar 0,538 MW (2x269).
"Bendungan Tamblang didesain memiliki kapasitas tampungan sekitar 7,6 juta meter kubik dengan tinggi bendungan dari dasar sungai mencapai 68 meter," ujarnya.
Proyek ini sendiri menelan investasi Rp 769 miliar ini berlokasi di Desa Sawan dan Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sumber pembiayaan investasi itu murni dari APBN.
Proyek bendungan ini dimiliki oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali Kementerian PUPR. Proyek ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek 48 bulan secara multiyears. Adapun luas lahan yang diperuntukan untuk pembangunan bendungan Tamblang mencapai 59,79 hektare yang tersebar di 4 desa, yaitu: Desa Sawan seluas 38,58 hektare, Desa Bila seluas 12,22 hektare, Desa Bontihing seluas 6,49 hektare dan Desa Bebetin seluas 1,48 hektare.(pin)
0 Komentar
Berikan komentar anda