
PLTA Rajamandala 47 MW merupakan program pembangunan pembangkit EBT (Energi Baru terbarukan) sesuai dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2019-2028. PLTA beroperasi sejak Mei 2019.
Dengan total nilai investasi sebesar US$ 150 juta, pembangunan PLTA ini membutuhkan waktu sekitar 7 (tujuh) tahun sejak 2012. PLTA dibangun melalui kerja sama antara anak perusahaan PT PLN (Persero), yaitu Indonesia Power (IP), dengan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) yang kemudian membentuk perusahaan baru sebagai operator PLTA, PT Rajamandala Electric Power.
PLTA Rajamandala akan memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali melalui transmisi 150 kV (kilo Volt) Cianjur - Cigereleng sekaligus sebagai backup sistem kelistrikan, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.
Dengan beroperasinya PLTA Rajamandala 1x47 MW diharapkan listrik di wilayah Bandung semakin handal sehingga dapat mendorong pengembangan industri dan jumlah pelanggan pemakai listrik. (DH)
0 Komentar
Berikan komentar anda