Proses Legal Holding Baterai Hampir Rampung

Untuk merealisasikan holding baterai ini, Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahjana Wirakusuma telah ditunjuk sebagai ketua pembentukan PT Indonesia Battery. Ada tiga lokasi yang menjadi opsi untuk proyek tersebut,, yaitu Halmahera (Maluku Utara), Konawe Utara (Sulawesi Tenggara), dan Pulau Gag (Papua Barat). Konsorsium belum menentukan finalnya soal ini. Proses Legal Holding Baterai Hampir Rampung Rencana pembentukan holding PT Indonesia Baterai secara resmi ditargetkan kelar dalam waktu dekat.
Direktur Utama Indonesia Asahan Aluminum atau MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan prosesnya legalnya hampir selesai. Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar dunia. Meski demikian, hal ini tak membuat bisnis baterai dapat melenggang mulus. Ada satu bahan bakunya tidak ada di sini, yaitu lithium.
Orias sebelumnya menyebut impor lithium menjadi salah satu opsi untuk operasional pabrik baterai BUMN. Opsi lainnya adalah berinvestasi tambang komoditas itu di negara lain. “Jadi, ada berbagai kombinasi bahan baku baterai itu. Ada nikel, kobalt, lithium. Kandungan nikelnya akan mayoritas, 80%," kata Orias.
Sebagai informasi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat total produksi nikel di dunia pada tahun lalu berada di angka 2,6 juta ton. Sementara secara global, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia dengan menghasilkan 800 ribu ton. (TS)
0 Komentar
Berikan komentar anda