
Direktur Energi Primer PLN, Rudy Hendra Prastowo bersama Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk., Suko Hartono menandatangani Surat Perjanjian Induk Kerja Sama antara PLN dan PGN. (foto: net)
"Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam upaya kemandirian energi untuk mendorong perekonomian nasional dengan ketersediaan energi listrik yang bersaing dan berkelanjutan. Pada prinsipnya, pelaksanaan proyek ini diprioritaskan untuk efisiensi, efektifitas, serta keberlanjutan pemanfaatan gas dan ketersediaan tenaga listrik dan mengurangi konsumsi bahan bakar BBM, hal ini demi menekan BPP tenaga listrik yang lebih efisien," ujar Rudi saat dihubungi, Selasa (6/10).
Kemarin, Direktur Energi Primer PLN, Rudy Hendra Prastowo bersama Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk., Suko Hartono menandatangani Surat Perjanjian Induk Kerja Sama antara PLN dan PGN. Dalam hal ini, PGN akan membangun infrastruktur LNG di 52 lokasi pembangkit listrik PLN.
"Jika terjadi kegagalan penyaluran gas oleh PGN, maka PGN wajib menanggung biaya kompensasi dalam rangka untuk menjamin keberlangsungan ketersediaan listrik dan/atau mencegah terjadinya pemadaman serta volume gas yang gagal disalurkan tersebut merupakan pengurang dari jumlah pengambilan minimum tahunan (TOP)," kata Rudi.
Sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) 13/ 2020 tentang Penugasan Pelaksanaan Penyediaan Pasokan dan Pembangunan Infrastruktur LNG, serta Konversi Penggunaan Bahan Bakar Minyak dengan LNG dalam Penyediaan Tenaga Listrik, PLN dan Pertamina ditugaskan untuk melakukan gasifikasi pembangkit PLN dengan estimasi kapasitas pembangkit kurang lebih 1,8 GigaWatt.
Melalui kerjasama ini, Rudi berharap bisa membantu pemerintah untuk mencapai bauran energi nasional, serta dalam upaya untuk turut berkontribusi dalam pemulihan perekonomian pascapandemi, peningkatan daya saing, dan upaya menjaga ketahanan energi nasional.
"Tahap awal, PLN dan PGN sepakat melaksanakan tahap Quick Win di Pusat Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Sorong, PLTMG Tanjung Selor, dan PLTMG Nias. Tahap Quick win ditargetkan dapat menyediakan harga yang lebih rendah dari High Speed Diesel (HSD) di plant gate pembangkit PLN," imbuhnya. (pin)
0 Komentar
Berikan komentar anda