
Listrik Indonesia | Pemerintah terus mendorong program Sejuta Panel Surya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan bauran energi bersih. Salah satu perusahaan rintisan atau startup panel surya yaitu Alva Energi meyakini kehadirannya dapat meningkatkan bauran energi bersih di Indonesia.
Chief executive officer Alva Energi Dr. Oktoviano Gandhi menceritakan bagaimana dirinya membangun perusahaan rintisan dibidang energi terbarukan. Okto sapaan akrabnya adalah seorang praktisi dibidang energi surya. Ia telah mengerjakan aspek rekayasa sel surya dan modul, hingga menganalisis dampak kebijakan terhadap intensitas energi. Karya ilmiahnya telah menghasilkan lebih dari empat puluh publikasi internasional.
Pada awal tahun 2017 Okto bersama rekan-rekannya berkunjung ke Pulau Geranting di Kepulauan Riau melakukan proyek revitalisasi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid. Di Pulau kecil itu, sistem kelistrikannya mengandalkan sumber energi fosil, yaitu genset, hanya untuk menyalakan listrik sampai dengan 5 jam sehari. Di
sana, ternyata banyak mendapatkan hibah berupa PLTS dan diaplikasikan menjadi PLTS terpusat untuk fasilitas penduduk, dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang merupakan program dari Pemerintah untuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
Namun sayangnya, kata Okto, sistem PLTS off-grid di sana banyak yang sudah tidak berfungsi. Beberapa kerusakan terjadi pada sistemnya baik dari inverter, modul, bahkan baterainya/storage. Di samping itu, pada saat pemasangan PLTS tidak dibekali transfer knowledge, sehingga warga di sana tidak mengerti cara memperbaikinya.
“Ketika kita berhasil merevitalisasi PLTS di sana, kita melihat ada kebutuhan sistem PLTS ini di Indonesia baik itu di pedesaan maupun di kota. Barulah kita buat startup dibidang energi surya ini dan diberi nama Alva Energi,” ujar Okto.
Alva Energi selain bergerak dibidang EPC (Engineering, Procurement, Construction), perusahaan juga
sebagai konsultan. Menurut Okto pengembangan investasi energi surya di Indonesia mempunyai tantangan yang berbeda-beda. Misalnya, investasi untuk residential atau penggunaan sendiri, masih terbebani oleh investasi diawal yang cukup mahal, tetapi untuk jangka panjang bisa merasakan penghematan energi listrik.
Melihat peluang bisnis energi surya di Indonesia yang amat besar, Alva Energi tengah memasuki pasar Komersial dan Industrial. Hal ini karena adanya tuntutan climate change dari Paris Agreement yang diaplikasikan oleh Pemerintah, di mana saat ini sektor industri harus lebih memerhatikan penggunaan energi yang ramah lingkungan untuk kegiatan usahanya.
0 Komentar
Berikan komentar anda